Pemukulan Gong sebagai tanda dibuka Musda
Metronewsntt.com, Kupang- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimuti Yudoyono (AHY) minta Musyawarah Daerah (Musda) ke-4 Partai Demokrat agar dapat berjalan damai , lancar demokrtais dan martabat.
"Siapapun yang terpilih dia adalah kader Partai Demokrat," ujar AHY dalam sambutannya secara virrual, Jumat (15/10) dalam Musda ke 4 Partai Demokrat NTT yang berlangsung di Hotel Asthon.
Dikataknya, dalam Musda ini diminta agar 22 Ketua DPC guna dapat menggunakan hak suara dengan baik dan demokratis. " Saya senang bisa menyapa semua dengan harapan dan doa agar pelaksanaan Musda ke-4 bisa berjalan dengan aman, karena ancaman bukan dari dalam melainkan dari luar," kata AHY
Oleh karena dirinya berharap rapatkan barisan karena ancamam kita ada diluar mereka ingin merapas apa yang kita miliki. Jangan abis semua tenaga hanya karena masalah ekstranal. Untuk itu keharmonis tetap terbangun diantar sesama kader. " Saya berharap jika ada gesekan disana sini maka kita perlu rekondasi.Karena diyakini NTT bisa bangkit, sebab Demokrat saat ini kita punya dua anggota DPR RI, sehingga kiranya kedepan bisa bertambah, sama juga di DPRD provinsi maupun kabupaten/kota bisa bertambah melalui kerjasama kita bersama," ungkap AHY
Selain itu, Demokrat juga punya dua kepala daerah yakni satunya Kota Kupang.Sehingga kedepan diharapkan Kota Kupang bisa kembali memenangkan lagi kepala daerah. " Saya tetap memberikan suport. Untuk itu tetap jaga solidaritas ini karena kita semua adalah keluarga semua punya kelemahan jika ada persoalan maka marilah kita duduk bersama untuk menyelesaikannya,"pintanya
Sementara Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Jefri Riwu Kore dalam sambutannya mengatakan bahwa Musda adalah hajatan biasa lima tahunan sehingga tidak perlu menjadi ajang perpecahan. Dia juga meminta semua pihak agar menhaga keamanan selama Musda Berlangsung.
“Musda ini hal biasa dan akan terjadi setiap 5 tahun sekali. Kita semua bersaudara. Tidak boleh buat pecah belah. Dukungan boleh beda tapi kita tidak boleh tercerai berai,” tegas Jefri.
Jeriko menyampaikan bahwa apa yang dikerjakan selama 5 tahun periode kepemimpinan ini terang benderang diketahui oleh semua aparat organisasi, baik kelebihan maupun kekuranganya, dan MUSDA IV memiliki kewenangan konstitusional untuk memberikan penilaian kritis yang konstruktif.
“Untuk keperluan MUSDA ini sudah kami siapkan Buku LPJ DPD PD NTT dengan judul BENTANG SAYAP RAJAWALI DI NUSA FLOBAMORA sebagai dokumen pertanggung jawaban organisasional dalam MUSDA sekaligus sebagai dokumen historis organisasi dan pembelajaran bagi kader-kader demokrat untuk tujuan tata kelola organisasi yang lebih baik kedepannya,” tutup Jeriko. (mnt)